CILEGON, KBN.Com – Kelompok Masyarakat (Pokmas) Kelurahan Pabean menuntaskan seluruh kegiatan pembangunan yang didanai melalui program Salira tahun anggaran 2025. Total ada delapan proyek fisik yang tersebar di lima RW rampung 100 persen dalam waktu 31 hari kerja.
Ketua Pokmas Pabean, Sam’udi, mengatakan proses opname atau pemeriksaan akhir pekerjaan telah dilakukan pada Senin (10/11/2025). Pemeriksaan fisik dilakukan bersama tim pendamping Program Kotaku, Kasi Pembangunan Kelurahan Pabean, serta perwakilan kecamatan.
“Alhamdulillah semua pekerjaan sudah selesai sesuai prosedur dan berjalan lancar. Ini berkat kerja sama semua pihak — pemerintah kelurahan, pengurus RT/RW, dan tim Pokmas,” ujar Sam’udi.
Delapan Titik Pekerjaan Selesai Tepat Waktu
Sam’udi menjelaskan, delapan kegiatan pembangunan tersebut meliputi:
1. Tembok Penahan Tanah di Link. Kedurung RT 12 RW 01 (volume 32 meter)
2. Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Link. Pecinan RT 03 RW 01 dan Link. Karang Tengah RT 08 RW 04 (2 unit)
3. Paving Block di Link. Gempol Wetan RT 04 RW 02 (152 m²) dan Gempol Kulon RT 07 RW 03 (138 m²)
4. Drainase Pelat Deker di Link. Pabean RT 01 RW 05 (18 meter) dan RT 13 RW 05 (36 meter)
5. Jambanisasi di Link. Karang Tengah RT 09 RW 04 (1 unit)
“Total delapan kegiatan ini tersebar di lima RW, dan semuanya selesai sesuai target waktu 31 hari,” tambah Sam’udi.
Salah satu penerima manfaat program Rutilahu, Saiful Bahri, warga Link. Pecinan RT 03 RW 01, mengaku sangat bersyukur atas bantuan tersebut.
“Sebelumnya atap rumah saya sering bocor, sekarang sudah layak dan bisa kami tempati dengan tenang. Terima kasih kepada Pemkot Cilegon dan Pokmas Pabean yang sudah membantu dan memberi arahan,” ungkap Saiful.
Ia berharap program serupa terus berlanjut, terutama untuk membantu warga lain yang masih tinggal di rumah tidak layak huni. “Kalau bisa, RTLH terus diutamakan karena ini menyangkut kenyamanan dan keselamatan warga,” ujarnya.
Sam’udi menegaskan, keberhasilan pelaksanaan program ini tidak lepas dari semangat gotong royong dan keterbukaan antara masyarakat dan pemerintah kelurahan.
“Semua pihak terlibat aktif, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan. Ini bukti bahwa pembangunan bisa berjalan baik kalau dikerjakan bersama-sama,” pungkasnya.
(Rizky/Red*)

إرسال تعليق