Bank Jatim Resmi Jadi Pemegang Saham Bank Banten, Harga Saham BEKS Naik: Sinergi KUB Dorong Kebangkitan Bank Daerah


SERANG, KBN.COM -
Langkah strategis dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang resmi membeli 27,5 juta lembar saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk atau Bank Banten. Aksi korporasi ini menandai babak baru sinergi kedua bank daerah dalam membangun kekuatan perbankan regional di bawah payung Kelompok Usaha Bank (KUB).


Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, menyebut kerja sama ini sebagai momentum penting menuju transformasi besar Bank Banten.


“Kami menyambut positif langkah Bank Jatim yang kini resmi menjadi pemegang saham Bank Banten. Ini bukan sekadar kerja sama bisnis, tetapi bagian dari perjalanan panjang menuju bank daerah yang lebih sehat, tangguh, dan berdaya saing tinggi,” ujar Busthami dalam keterangan tertulis, Selasa 11 November 2025.


Busthami menjelaskan, kemitraan KUB antara Bank Banten dan Bank Jatim akan memperkuat struktur permodalan, memperluas jangkauan bisnis, sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja bank daerah milik masyarakat Banten tersebut.


Sebagai tindak lanjut, Bank Banten akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 November 2025. Agenda utama rapat adalah menetapkan Bank Jatim sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) Kedua dan Bank Induk KUB sesuai regulasi POJK 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Selain itu, rapat juga akan membahas rencana aksi pemulihan perseroan sebagaimana diwajibkan oleh OJK.


Busthami menambahkan, langkah strategis ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Banten Andra Soni. Dukungan tersebut diharapkan menjadi energi baru bagi Bank Banten untuk memperluas layanan perbankan, termasuk pengelolaan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten.


“Kami optimistis, melalui sinergi dengan Bank Jatim, Bank Banten akan semakin siap mengelola RKUD daerah dan berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Banten secara berkelanjutan,” tegas Busthami.


Dari sisi performa, kinerja keuangan Bank Banten menunjukkan tren pertumbuhan yang solid. Hingga akhir Kuartal III 2025, Bank Banten mencatat laba bersih Rp 10,7 miliar, tumbuh 43,34 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 7,46 miliar.


Total aset Bank Banten juga naik signifikan menjadi Rp 9,5 triliun, meningkat 24,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,65 triliun. Busthami menargetkan laba tahun 2025 akan melampaui capaian tahun lalu, dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) di bawah 5 persen — level yang jauh lebih sehat dibandingkan tahun sebelumnya.


Kabar masuknya Bank Jatim sebagai pemegang saham Bank Banten langsung disambut positif oleh pasar modal. Saham Bank Banten dengan kode BEKS ditutup naik di posisi Rp 31 per lembar pada perdagangan Senin, 10 November 2025. Kenaikan ini mencerminkan optimisme investor terhadap prospek sinergi dan konsolidasi bisnis kedua bank.


Adapun komposisi pemegang saham terbaru BEKS kini terdiri atas:

1. Pemerintah Provinsi Banten: 34.289.755.661 lembar (66,11%)

2. Bank Jatim: 27.511.900 lembar (0,05%)

3. Publik: 17.553.170.705 lembar (33,84%)


Menutup pernyataannya, Busthami menyampaikan pesan optimistis bagi seluruh masyarakat Banten untuk terus mendukung kebangkitan Bank Banten.


“Kinerja positif ini bukti nyata bahwa Bank Banten sedang bangkit. Dengan sinergi bersama Bank Jatim, kami yakin dapat mempercepat langkah menuju pertumbuhan berkelanjutan dan pelayanan prima. Karena kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi yang membesarkan Bank Banten — bank milik dan kebanggaan masyarakat Banten,” pungkasnya.



(Rizky/Red*)

Post a Comment

أحدث أقدم