Nurul Hadiyati, Lurah Berprestasi yang Menjadikan Membaca dan Menulis Sebagai Gaya Hidup


CILEGON, KBN.Com –
Di tengah kesibukannya sebagai seorang lurah, Nurul Hadiyati tetap setia pada dua hal yang tak pernah lekang oleh waktu: membaca dan menulis. Bagi perempuan kelahiran Serang, 1 Januari 1983 ini, dua kegiatan itu bukan hanya sekadar hobi, melainkan bagian dari perjalanan hidup dan sumber inspirasinya dalam memimpin serta melayani masyarakat.


Karier Nurul tidak terbangun dalam semalam. Perjalanan pendidikannya dimulai dari SDN 1 Cimuncang Cilik, dilanjutkan ke SMPN 1 Serang, dan kemudian SMAN 1 Serang. Di bangku sekolah menengah, kiprah organisasinya mulai terlihat. Ia aktif di OSIS dan bahkan dipercaya menjadi Ketua Majalah Dinding Citra, sebuah peran yang menumbuhkan kecintaannya pada dunia literasi.


Setelah lulus SMA, Nurul melanjutkan studi ke Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan dengan predikat cum laude. Tak berhenti sampai di situ, ia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Mercu Buana Jakarta dan berhasil menyabet predikat summa cum laude.


Tak hanya berprestasi secara akademik, Nurul juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kampus. Ia tercatat sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Undip, dan juga terlibat dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP. Jejak kepemimpinannya sudah terlihat sejak masa muda.


Literasi sebagai Oase dalam Kesibukan


Di balik deretan prestasi dan kesibukan sebagai pejabat publik, Nurul menemukan ketenangan dalam aktivitas membaca dan menulis. Ia menyebut buku sebagai "obat jenuh" yang ampuh, pelarian yang produktif di sela rutinitasnya. Bagi Nurul, buku bukan hanya sumber informasi, melainkan jendela dunia yang membawanya terus belajar dan berkembang.


"Aku selalu percaya bahwa buku bisa mengubah cara berpikir kita. Buku-buku favoritku adalah yang bisa membangkitkan semangat dan memberi motivasi untuk terus bergerak dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik," ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis, 5 Juni 2025.


Pilihan bacaan Nurul pun tak sembarangan. Ia menyukai buku-buku pengembangan diri, biografi tokoh inspiratif, hingga buku motivasi yang membakar semangat untuk terus melangkah, sekalipun menghadapi tantangan.


Pemimpin yang Terus Belajar


Nurul adalah contoh nyata pemimpin yang tidak berhenti belajar. Meski telah menempuh pendidikan formal hingga jenjang magister, ia tetap merasa haus akan ilmu. Itulah mengapa ia terus mengisi hari-harinya dengan membaca, menulis, dan merenung.


"Menulis juga menjadi caraku menuangkan pikiran dan merapikan apa yang ada di kepala. Dari situ, aku bisa belajar memahami diriku sendiri dan orang lain dengan lebih baik," tutur Nurul.


Dengan segudang pengalaman dan semangat belajar yang tak pernah padam, Nurul Hadiyati membuktikan bahwa literasi bukan hanya milik kaum akademisi, tetapi juga milik para pemimpin yang ingin membawa perubahan — dimulai dari diri sendiri.


(Rizky/Red*)

Post a Comment

أحدث أقدم