KENDARI, KBN.Com - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) berpartisipasi aktif dalam Festival UMKM Acceleration 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Tenggara. Kegiatan bertajuk “Akselerasi UMKM Sultra Menuju Pasar Global” digelar pada 20–21 September 2025 di pelataran eks MTQ Kendari.
Dalam kegiatan tersebut, BPDPKS dan SPKS menghadirkan diseminasi produk turunan kelapa sawit hasil kreasi pelaku UMKM lokal. Produk yang dipamerkan antara lain keripik jamur sawit dan dodol sawit, sebagai upaya memperkenalkan diversifikasi produk hilir berbasis sawit kepada masyarakat dan pelaku pasar.
Helmi Muhansyah, Kepala Divisi Kerja Sama Kemasyarakatan dan UMKM BPDPKS, menyatakan dukungan lembaganya terhadap pengembangan UMKM sawit. Menurut Helmi, BPDPKS memiliki peran strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku UMKM melalui program pelatihan, pendampingan, akses permodalan, serta peningkatan kapasitas usaha.
“Konsistensi kolaborasi antara BPDPKS dan berbagai pihak, termasuk SPKS, diarahkan untuk memperkuat sektor sawit dari hulu hingga hilir dan mendorong tumbuhnya UMKM berbasis sawit yang berkelanjutan,” ujar Helmi, Senin 20 Oktober 2025.
Sabarudin, Ketua Umum SPKS, mengatakan pameran ini bertujuan memperkenalkan produk turunan sawit yang telah dikembangkan oleh UMKM binaan. Ia berharap produk-produk tersebut dapat ditingkatkan nilai tambahnya sehingga mampu membuka peluang pasar yang lebih luas bagi pelaku UMKM di Sulawesi Tenggara.
Ketua Umum BPD HIPMI Sultra, Triawan, menyambut baik dukungan BPDPKS dan SPKS. Ia menekankan pentingnya peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus memperkuat daya saing lokal.
“UMKM merupakan tulang punggung ekonomi daerah. Dengan dukungan pelatihan, akses pasar, dan pembiayaan yang tepat, UMKM Sultra berpotensi bersaing hingga tingkat nasional dan internasional,” kata Triawan.
Festival UMKM Acceleration 2025 menjadi salah satu wadah promosi dan penguatan kapasitas pelaku usaha kecil di Sulawesi Tenggara, khususnya bagi mereka yang mengembangkan produk turunan kelapa sawit. Kegiatan ini diharapkan mendorong peningkatan nilai tambah komoditas sawit sekaligus memperluas pasar bagi produk lokal.
(Rizky/Red*)

إرسال تعليق