HUT Satlinmas ke-63, Wali Kota Cilegon Serahkan Santunan Kematian: Bukti Nyata Kepedulian terhadap Pengabdian


CILEGON, KBN.Com –
Dalam suasana khidmat peringatan Hari Ulang Tahun ke-63 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dan HUT ke-75 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pemerintah Kota Cilegon menunjukkan bentuk nyata kepeduliannya terhadap para pejuang ketertiban masyarakat.


Selasa (3/6/2025), lima ahli waris anggota Satlinmas menerima santunan kematian dari Pemkot Cilegon. Setiap keluarga yang ditinggalkan mendapat bantuan sebesar Rp 42 juta, sebagai penghormatan atas dedikasi anggota Satlinmas yang telah wafat saat menjalankan tugas.


Penyerahan santunan dilakukan langsung oleh Wali Kota Cilegon, Robinsar, dalam upacara resmi di halaman Kantor Satpol PP Kota Cilegon. Dalam sambutannya, Robinsar menekankan pentingnya peran Satpol PP dan Satlinmas dalam menjaga ketentraman umum dan menegakkan peraturan daerah.


“Peran Pol PP dan Linmas sangat strategis. Mereka adalah garda terdepan dalam menciptakan rasa aman di masyarakat. Semangat pengabdian ini harus terus kita rawat dan apresiasi,” kata Robinsar.


Santunan yang diserahkan secara simbolis tersebut bukan sekadar bentuk bantuan finansial, tetapi juga simbol penghargaan pemerintah atas jasa dan pengorbanan para anggota Linmas yang kerap berada di garis depan, namun luput dari sorotan.


Satlinmas selama ini dikenal sebagai barisan pelindung masyarakat yang tak mengenal pamrih. Mereka terlibat langsung dalam pengamanan lingkungan, mendukung penanggulangan bencana, hingga mengawal ketertiban dalam berbagai agenda sosial dan politik di tingkat lokal.


“Semoga santunan ini bisa sedikit meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, dan menjadi pengingat bahwa pengabdian mereka tidak pernah kami lupakan,” ujar Robinsar.


Jaminan Sosial: Bukan Sekadar Administrasi, Tapi Soal Rasa Aman


Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Ketenagakerjaan Kota Cilegon, Faruk Oktavian, mengungkapkan bahwa dalam periode Maret hingga April 2025, terdapat 25 orang penerima manfaat jaminan kematian yang berasal dari kalangan ketua RT, ketua RW, Linmas, hingga kader Cilegon Mandiri. Total klaim santunan yang diajukan melalui BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 1,05 miliar.


Menurut Faruk, keberadaan jaminan sosial ketenagakerjaan semakin menunjukkan urgensinya, khususnya bagi para pekerja informal yang rentan terhadap risiko kerja namun kerap luput dari perlindungan negara.


“Santunan yang diberikan hari ini menjadi bukti nyata bahwa jaminan sosial bukan sekadar formalitas. Ini adalah instrumen penting dalam mewujudkan kesejahteraan pekerja,” jelas Faruk.


Faruk pun mengajak para pekerja non-formal di Kota Cilegon untuk mengikuti program jaminan sosial ini. Dengan perlindungan terhadap risiko kecelakaan kerja, sakit, cacat hingga kematian, program ini memberi jaminan tidak hanya kepada pekerja, tetapi juga kepada keluarganya.


“Kami ingin seluruh pekerja merasa aman dan terlindungi dalam menjalani tugas sehari-hari. Ini bukan soal angka, tapi soal kemanusiaan,” tambahnya.


Refleksi: Di Balik Seragam dan Tugas Sunyi


Upacara HUT Satlinmas ke-63 ini bukan sekadar seremoni tahunan. Di baliknya tersimpan pesan kuat: bahwa negara hadir dan memberi penghormatan kepada para penjaga ketertiban yang selama ini bekerja dalam diam.


Linmas dan Satpol PP seringkali menjadi barisan tak terlihat, namun kehadirannya menjadi fondasi stabilitas sosial. Santunan kematian yang diserahkan hari ini menjadi pengingat bahwa pengabdian, sekecil apa pun, layak dikenang dan dihargai.


Karena di balik setiap tugas sunyi yang mereka emban, ada ketulusan, keberanian, dan pengorbanan yang tak ternilai.


(Rizky/Red*)

Post a Comment

أحدث أقدم