CILEGON, KBN.Com – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Cilegon kembali menyebabkan bencana. Hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu sore, 28 Juni 2025, mengakibatkan puting beliung menerjang kawasan Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak.
Salah satu wilayah terdampak paling parah berada di Lingkungan Cipala. Sedikitnya 17 rumah warga mengalami kerusakan, dan satu bangunan masjid turut terdampak akibat terjangan angin.
Kepala BPBD Kota Cilegon, Suhendi, mengonfirmasi bahwa pihaknya langsung bergerak cepat begitu menerima laporan dari lapangan. Ia juga menyebut sudah melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan dan RT setempat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Lurah Lebak Gede dan langsung melakukan penanganan. BPBD turun sejak Sabtu sore sampai malam untuk evakuasi dan pembersihan pohon tumbang," ujar Suhendi saat dikonfirmasi jurnalis KBN.Com pada Minggu malam, 29 Juni 2025.
Tak hanya di Pulomerak, cuaca ekstrem juga memicu belasan kejadian pohon tumbang di sejumlah titik lain di Kota Cilegon. Menurut Suhendi, total ada 12 lokasi yang dilaporkan mengalami insiden pohon tumbang dalam waktu hampir bersamaan.
Berikut daftar titik pohon tumbang yang ditangani BPBD:
1. Kubang Lampung – Kotabumi
2. Depan Bapor Komplek Krakatau Steel
3. Jalan Lingkar Selatan (depan toko ban Bridgestone)
4. Jalan KH Yasin Beji – Depan SMP Al Azhar, Kotabumi
5. Metro Cendana
6. PCI – Samping Klinik Medika Ikhlas
7. PCI Blok B
8. Kelurahan Kepuh, Ciwandan
9. Link. Masigit, Citangkil
10. Link. Waduk, Citangkil
11. Kelurahan Ketileng
12. Kranggot (tadi pagi)
Meskipun kejadian cukup masif, Suhendi memastikan tidak ada korban jiwa.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian materiil karena beberapa pohon tumbang menimpa rumah warga," katanya.
Pihak BPBD juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. Berdasarkan informasi dari BMKG, Cilegon dan sekitarnya masih berpeluang diguyur hujan deras disertai angin kencang.
Sebelumnya, Ketua RT Lingkungan Cipala, Jemari, juga menyampaikan bahwa sebagian besar rumah warga rusak di bagian atap karena terpaan angin kencang.
"Rata-rata rumah yang rusak berat itu karena atapnya dari asbes, jadi mudah terbang. Kami sudah laporkan ke Lurah dan akan terus koordinasi agar bantuan segera turun," ujar Jemari.
Suhendi menegaskan, BPBD siap siaga 24 jam untuk menghadapi segala bentuk kondisi darurat. "Kami mohon masyarakat segera melapor jika terjadi pohon tumbang, longsor, atau bencana lain. Kita tangani secepat mungkin," tutupnya.
(Genta/Red*)
إرسال تعليق