BPBD Cilegon Catat 40 Bencana Hidrometeorologi Sepanjang 2025: Pohon Tumbang hingga Rumah Roboh


CILEGON, KBN.Com
– Cuaca ekstrem yang melanda Kota Cilegon sepanjang 2025 memunculkan ancaman nyata. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat total 40 kejadian bencana akibat fenomena hidrometeorologi, yang didominasi oleh pohon tumbang, rumah roboh, dan banjir.

Data resmi BPBD menyebutkan, hingga pertengahan tahun 2025, telah terjadi sedikitnya:

- 25 kasus pohon tumbang,

- 4 insiden rumah roboh, dan

- 11 kejadian banjir di berbagai wilayah Kota Cilegon.


Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilegon, Fathurohman, menjelaskan bahwa tren bencana tersebut didorong oleh curah hujan tinggi yang disertai angin kencang—ciri khas bencana _hidrometeorologi_ yang kini makin sering terjadi akibat perubahan iklim.


"Mayoritas bencana yang kami tangani tahun ini adalah akibat hujan deras dan angin kencang. Ini tipikal bencana hidrometeorologi yang memang sering melanda saat musim pancaroba," jelas Fathurohman.


Pohon tumbang tak jarang menimpa rumah warga dan fasilitas publik. Bahkan beberapa kantor pemerintahan dan sekolah, seperti SDN Masigit 1, turut menjadi korban dari derasnya cuaca ekstrem.


“Dampaknya cukup besar. Kalau pohon tumbang menimpa rumah, tentu menimbulkan kerugian besar. Kami selalu koordinasi cepat agar respons di lapangan bisa maksimal,” ujarnya.


BPBD Cilegon bekerja tidak sendiri. Mereka menjalin koordinasi rutin dengan sejumlah pihak, termasuk PLN, Dinas Perkim, camat dan lurah, hingga forum relawan. Fathurohman menyebut, komunikasi antarinstansi difasilitasi melalui grup koordinasi yang melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk wali kota.


“Kami punya grup koordinasi dari berbagai unsur. Misalnya, kalau ada pohon tumbang mengenai kabel listrik, kami tunggu PLN pastikan aman sebelum turun ke lapangan,” ungkapnya.


Fathurohman juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan peringatan cuaca, serta mulai membiasakan diri mengakses informasi dari sumber resmi seperti aplikasi Info BMKG.


Selain cuaca, ia menyoroti perilaku masyarakat yang justru memperburuk situasi—seperti membuang sampah sembarangan dan mendirikan bangunan di bantaran sungai—yang mempercepat terjadinya banjir.


“Sebagian bencana sebenarnya bisa dicegah. Tapi kalau kesadaran lingkungan masih rendah, kita akan terus berada dalam lingkaran risiko.”


Untuk laporan dan bantuan kebencanaan, BPBD Kota Cilegon tetap membuka layanan darurat 112 serta (0254) 7870720, yang aktif selama 24 jam.


“Kami siap siaga. Tapi butuh dukungan masyarakat juga. Karena mencegah bencana itu dimulai dari rumah masing-masing,” pungkasnya.


(Rizki/Red*)

Post a Comment

أحدث أقدم