CILEGON, KBN.COM - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Cilegon kembali melanjutkan agenda Bawaslu Road Show dengan menggelar pendidikan “Pemantapan Pemahaman ASN Mengenai Netralitas ASN” di Aula Kecamatan Jombang. Kegiatan ini melibatkan aparatur sipil negara dari seluruh kelurahan di Kecamatan Jombang.
Dalam penyampaiannya, Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Cilegon, Eneng Nurbaeti, menegaskan bahwa netralitas ASN tidak hanya soal kepatuhan terhadap aturan pemilu, tetapi menyangkut integritas dan profesionalitas birokrasi.
“Netralitas ASN bukan sekadar kewajiban hukum. Ini menyangkut kepercayaan publik. ASN yang netral memastikan pelayanan tetap profesional dan demokrasi berjalan sehat,” ujar Eneng seusai acara, Kamis 4 Desember 2025.
Selama kegiatan, Bawaslu memaparkan berbagai materi terkait regulasi netralitas ASN, jenis pelanggaran yang paling sering terjadi, serta contoh kasus yang pernah mencuat baik di tingkat nasional maupun daerah. ASN juga dibekali pemahaman mengenai konsekuensi hukum serta sanksi kedisiplinan yang dapat dikenakan apabila terlibat dalam aktivitas politik praktis.
Eneng menegaskan bahwa pelanggaran netralitas sering bermula dari hal sederhana, seperti unggahan di media sosial yang bernuansa dukungan politik, hingga keterlibatan langsung dalam kegiatan kampanye.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang diskusi. Sejumlah ASN aktif bertanya mengenai batasan perilaku di masa pemilu, mulai dari bagaimana bersikap di media sosial, hingga langkah pencegahan pelanggaran netralitas di lingkungan kerja masing-masing.
“Diskusinya dinamis, banyak yang ingin memastikan agar tidak salah langkah. Ini tanda positif bahwa ASN makin sadar pentingnya menjaga netralitas,” kata Eneng.
Bawaslu Cilegon berharap road show ini mampu memperkuat integritas ASN dan menciptakan penyelenggaraan pemilu serta pilkada yang bersih dan adil. Kegiatan ditutup dengan ajakan agar seluruh ASN menjadi teladan dalam menjaga netralitas.
“Kami berharap ASN menjadi garda terdepan dalam mendukung demokrasi yang sehat dan bermartabat,” tutup Eneng.
(Yan/Red*)

Posting Komentar