CILEGON, KBN.Com – Dari sebuah pos ronda sederhana di Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, lahir gerakan digital yang bikin kagum banyak orang. Namanya Kampoeng Programming.
Lurah Lebak Denok, Nurcholis, menyebut inisiatif ini membuktikan bahwa inovasi tidak selalu datang dari kampus ternama atau program pemerintah. “Anak-anak muda kampung mulai meretas masa depan lewat barisan kode,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).
Gerakan akar rumput ini mengubah ruang-ruang kecil—mulai dari aula kelurahan sampai teras rumah warga—jadi laboratorium digital. Anak-anak muda yang sebelumnya hanya melihat masa depan sebagai buruh pabrik kini akrab dengan Python, JavaScript, sampai Internet of Things (IoT).
Tak berhenti di coding, Kampoeng Programming juga membuka kelas bahasa asing: Korea, Mandarin, hingga Inggris. Semuanya disiapkan sebagai bekal menghadapi pasar kerja global. Menariknya, semua ini tumbuh tanpa dukungan formal, tapi justru melahirkan optimisme kolektif di tengah keterbatasan.
“Kampoeng Programming jadi bukti, secercah harapan bisa lahir dari pinggiran. Masa depan tidak harus menunggu dari atas, ia bisa diretas dari bawah, dari pos ronda sekalipun,” tutur Nurcholis.
(Din/Red*)

إرسال تعليق