Warga Cilegon Resah Diserbu Monyet Liar, Kebun Rusak dan Anak-Anak Ketakutan


CILEGON, KBN.Com —
Warga di dua Rukun Tetangga (RT) di kawasan Kapling Lama, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, hidup dalam kekhawatiran. Selama beberapa pekan terakhir, mereka terusik oleh kemunculan gerombolan monyet liar yang turun dari perbukitan dan merambah ke lingkungan permukiman.


Monyet-monyet itu tak hanya datang sekadar lewat. Mereka masuk rumah, mencuri makanan, merusak kebun, bahkan mulai berani mendekati manusia.


"Monyet-monyet itu sering masuk rumah, mencuri makanan, dan merusak tanaman," ujar Ketua RW 03, Fauzi, saat ditemui CNN Indonesia di sela kegiatan gotong royong warga, Rabu (4/6/2025).


Upaya warga untuk mengusir kawanan hewan liar itu sejauh ini belum membuahkan hasil. Berbagai cara mulai dari melempar menggunakan beledogan (petasan) hingga ketapel sudah dicoba. Namun kawanan monyet justru kembali datang dengan perilaku yang makin agresif.


Situasi ini membuat warga, terutama anak-anak dan lansia, merasa tidak aman. Banyak di antara mereka kini memilih menutup rapat pintu dan jendela rumah sepanjang hari. Aktivitas berkebun pun terpaksa ditinggalkan karena tanaman dirusak.


Deforestasi Diduga Jadi Penyebab


Fauzi menduga kawanan monyet tersebut berasal dari perbukitan di sekitar permukiman. Area tersebut dulunya merupakan hutan kecil yang menjadi habitat alami satwa liar, namun kini sebagian telah berubah menjadi area pembangunan.


"Mungkin habitat mereka terganggu. Tapi kami juga butuh rasa aman di lingkungan kami," ujarnya.


Fenomena ini menyoroti konflik antara manusia dan satwa liar yang kian sering terjadi di kawasan urban yang berbatasan langsung dengan wilayah hutan atau pegunungan. Monyet liar yang kehilangan habitat akan mencari sumber makanan di area yang lebih mudah dijangkau—yakni permukiman manusia.


Warga Minta Pemerintah Segera Bertindak


Warga Kapling Lama berharap pemerintah kota, terutama Dinas Lingkungan Hidup, segera mengambil tindakan nyata. Mereka khawatir konflik ini berujung pada insiden serius yang mengancam keselamatan warga.


"Kami tidak ingin ada anak kecil digigit atau jatuh karena panik saat melihat kawanan itu," kata Fauzi.


Hingga berita ini diturunkan, pihak Kelurahan Lebak Gede maupun Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon belum memberikan tanggapan resmi. Namun desakan warga kian menguat. Mereka meminta ada solusi konkret—baik melalui relokasi satwa ke habitat baru yang aman, maupun pemulihan kembali kawasan hijau yang menjadi tempat tinggal alami mereka.


(Red*)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama