BANTEN, KBN.Com — Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Banten bersiap menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II tahun 2025. Persiapan terus dimatangkan, bukan hanya untuk agenda organisasi, tetapi juga untuk menegaskan posisi Banten sebagai episentrum logistik nasional.
Ketua APBMI Banten, Alawi Mahmud, menegaskan pihaknya tengah melakukan konsolidasi internal dan koordinasi lintas sektor agar forum tersebut berjalan efektif dan berdampak.
“Kami ingin memastikan seluruh agenda Rakerwil berjalan baik. Banten punya potensi besar dan sudah saatnya menunjukkan kapasitasnya sebagai pusat kegiatan bongkar muat nasional,” ujarnya di Cilegon, Kamis (6/11/2025).
Menurut Alawi, agenda yang disiapkan meliputi pembahasan teknis kepelabuhanan, perumusan materi strategis, serta penguatan komunikasi dengan pelaku industri maritim. Ia menilai Rakerwil bukan sekadar forum tahunan, melainkan ajang untuk menampilkan kekuatan ekonomi maritim Banten di kancah nasional.
Rakerwil II APBMI 2025 diproyeksikan menghasilkan arah kebijakan baru dalam hubungan antara pengusaha bongkar muat (PBM) dan Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Salah satu fokusnya adalah mendorong kemitraan yang lebih adil dan selaras dengan Undang-Undang Nomor 66 Tahun 2025 tentang Pelayaran.
Selain itu, forum ini juga akan membahas langkah konkret memperkuat arus logistik pelabuhan, termasuk penetapan OPP-OPT, seleksi PBM profesional, serta upaya menjaga keseimbangan dan kolaborasi antaranggota.
Dengan pelabuhan besar seperti Merak dan Bojonegara, serta kawasan industri yang tumbuh cepat, Banten disebut siap menjadi hub logistik maritim nasional. Potensi ini menjadi modal penting bagi APBMI Banten untuk memperluas jaringan kemitraan dan memperkuat kontribusi terhadap ekonomi nasional.
“Rakerwil ini adalah momentum untuk memastikan peran PBM Banten diakui sebagai bagian penting dalam rantai logistik nasional,” tegas Alawi.
(Din/Red*)

Posting Komentar