PHK Massal di Bungasari: 92 Pekerja Tersingkir, Pintu Baru Dibuka untuk Warga Cilegon


CILEGON, KBN.Com -
Suasana panas menyelimuti kawasan industri Kota Baja. Aroma konflik masih menyisa di balik gedung-gedung pabrik raksasa, setelah PT Bungasari Flour Mills Indonesia resmi memutus hubungan kerja dengan 92 karyawannya.


Aksi mogok kerja yang berlarut-larut, tak lagi sekadar protes—tapi berakhir dengan pahit: surat PHK massal.


“Dari total 117 pekerja yang mogok, 25 kembali masuk kerja setelah menerima surat peringatan kedua. Namun 92 lainnya tetap bertahan, hingga akhirnya keluar surat peringatan ketiga dan berujung PHK,” ungkap Andy Eko Fradyanto, Human Resources Operation Vice President Bungasari, Selasa (9/9/2025).


Mayoritas Sudah Ikhlas, Tapi Ada yang Bertahan


Dari 92 pekerja yang terkena PHK, 87 orang sudah menerima keputusan—beserta hak normatif sesuai aturan hukum ketenagakerjaan. Namun, lima orang masih berjuang, menggantungkan harapan lewat jalur perundingan tripartit.


Manajemen menyayangkan, mogok kerja ini diduga bukan murni suara buruh, melainkan ada “bisikan” segelintir pihak yang memprovokasi.


Janji Manis: Prioritaskan Tenaga Lokal


Di balik pahitnya PHK massal, manajemen Bungasari berjanji membuka pintu lebar-lebar bagi tenaga kerja lokal. Sesuai instruksi Wali Kota Cilegon, lowongan baru akan diprioritaskan untuk warga daerah.


Pekerja outsourcing yang selama ini menjadi tulang punggung saat mogok berlangsung akan diangkat terlebih dahulu. Setelah itu, rekrutmen besar-besaran akan digelar, dengan syarat utama: memberi ruang sebesar-besarnya untuk tenaga lokal Cilegon.


Drama yang Menyisakan Luka


PHK massal ini memang pahit, bahkan getir. Tapi manajemen menegaskan: aturan harus ditegakkan.


“Ini bukan sekadar soal mogok kerja. Ini soal kepatuhan, soal menjaga stabilitas perusahaan. Dan kami berharap masyarakat bisa melihat langkah ini sebagai kesempatan baru—bukan hanya kehilangan,” tutup pernyataan resmi Bungasari.


Sebuah drama industrial di kota baja: ada yang tumbang, ada pula yang mendapat peluang baru. PHK ini menyisakan luka, tapi juga membuka harapan.


(Din/Red*)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama